Kamis, 21 April 2011

Teknologi Baru, Hidup Mandiri, dan hidup bersosialisasi

Karena hidup penuh dengan kemudahaan , dengan era digital pasti akan timbul: interface (intimasi baru, kebudayaan baru} dan juga media percepatan dan peningkatan kecepatan file sehari hari. Kebudayaan baru misalnya mencintai, menghargai, menghormati, namun mengungkapkan sandi kita?, krisis indentitas, keleluasaan menggunakan cyber.
Email memang dapat mempercepat hub menjadi dekat dan bias secara terbuka mengungkapkan perasaan secara personal, namun efek dari kemudahaan tersebut adalah, kita kadang tidak bias bertatakrama tidak bias menempatkan diri dengan baik, kapan kita dapat mengugnkapkan perasaan kita, apakah orang yang sedang kita tuju sedang dalam kondisi baik atau tidak sehingga pesan yang kita sampaikan dapat di terima dengan baik, bisa juga itu malah menjadi distorsi dalam penyampaian pesan,
Sekali lagi dalam berhubungan memang di butuhkan kejujuran , namun lebih baik jikalau kita tidak membag semua account dan password kita kepada orang terdekat kita, karena justru prilaku itu yang akan membuat kita tidak bias mempunyai ruang satu sama lain, dan akhirnya menjadi tidak menghargai satu sama lain. Bagi yang ingin membagi hal satu sama lain dengan orang terdekat harus di pastikan, berjalan dalam satu tujuan dan membuat rules yang diinginkan, sehingga dapat menjaga komitmen satu sama lain.
Email bagaikan lemari obat/tagihan kartu kredit/buku harian pribadi maksudnya adalah hal ini perlu di waspadai dan di sesuaikan dengan kebutuhan. Salah salah kita yang akan terkena batunya kalau pemakaian berlebihan, karena sudah banyak contohnya kasus kita kebanyakan curahan hati di email dan di begi kepada orang lain malah menyebabkan sebuah instansi rugi dan balik menuntut kita.
KRISIS IDENTITAS
Perbedaan orang yang berkesperimen dengan orang yang memiliki kondisi gangguan kepribadian ganda adalah, orang bereksperimen dia masih pada jati dirinya di dunia nyata dan dunia maya, namun orang yang berkepribadian ganda adalah orang yang nyaman di zona nyaman dunia maya sehingga lupa siapa dia di kenyataan, jadi aksinya kurang tepat seperti mempunyai dua kepribadian. Realitas seperti menulis status dan di komen oleh banyak orang menjadi transisi bagi banyak orang sehingga dia nyaman dan berbeda. Ada juga game menjadi tren saat ini khususnya game online, karena selain bias bermain game, kita dapat berinteraksi dengan sesame pemain game yang lain (Peer to Peer), dan pada dasarnya manusia suka untuk berfikir, game mengajak anda untuk berfikir namun jika game di pergunakan dengan baik, bias melatih otak, namun jika tidak ada pemahaman tentang pengunaan game malah akan merusak banyak bagian tubuh kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar